top of page
Search

REFORMASI GEREJA DAN RENAISSANCE DI EROPA YANG BERPENGARUH TERHADAP KEHIDUPAN UMAT MANUSIA

  • Writer: sejaraheropa
    sejaraheropa
  • Jan 21, 2015
  • 12 min read

REFORMASI GEREJA DAN RENAISSANCE DI EROPA YANG BERPENGARUH TERHADAP KEHIDUPAN UMAT MANUSIA

Oleh Kelompok 1 Alief Brisman Arieldha (140731602722),

Nindita Apriliana (140731600121),

Yoni Puspita Suryani (130731616737),

dan Zafriadi (140731600044)

Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu Sosial Program Studi Pendidikan Sejarah

ABSTRAK

There formation churches and renaissance are two notable events in europe which happened after the middle ages. The reformation churches of occured as a result of any violation that has been beyond the limit by the church. While the renaissance raised by the humanist who want to eliciting a cultural classical Greek and Roman. Italy are European countries that play an important role in the reform of the church and the renaissance. The impact of both the incident would influence the life of the human being especially in Europe that can stiil be felt until no.

Kata kunci: Reformasi gereja, gereja, renaissance, humanis, keluarga Medici.

PENDAHULUAN

Eropa yang sejak dari masa klasik sampai sekarang yang dianggap sebagai peradaban yang lebih maju daripada tempat-tempat lainnya di muka bumi, menyimpan banyak peristiwa penting yang sangat bersejarah dalam kehidupan umat manusia. Tingkat peradaban di Eropa yang dari masa ke masa semakin maju dan tinggi menyebabkan adanya pembaharuan-pembaharuan terhadap situasi, kondisi, maupun aturan yang berlaku sebelumnya karena telah dianggap tidak sesuai lagi dengan keadaan masyarakatnya yang semakin kompleks. Reformasi gereja dan renaissance merupakan dua contoh dari banyaknya peristiwa bersejarah di Eropa.

Pengaruh dari kedua peristiwa tersebut tidak hanya bagi orang-orang Eropa saja, tetapi juga sampai ke luar Eropa yang masih dapat dirasakan sampai sekarang ini. Reformasi gereja dan renaissance yang digerakkan oleh tokoh-tokoh pemberani pada masa itu tidaklah selalu berjalan dengan lancar, namun juga mendapat tantangan dan rintangan. Faktor utama yang melatarbelakangi terjadinya reformasi gereja dan renaisans, juga sebagian peristiwa-peristiwa penting lainnya di Eropa ialah kemajuan yang sangat pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tujuan dari penulisan artikel ini tidak lain adalah untuk mengetahui serta memahami apa yang dimaksud dengan reformasi gereja dan renaissance, bagaimana awal mula atau latar belakang terjadinya reformasi gereja dan renaisans, dan bagaimana berlangsungnya reformasi gereja, tokoh-tokoh pendukung gerakan reformasi gereja dan renaissance, serta dampak dan pengaruhnya bagi kehidupan umat manusia khususnya masyarakat Eropa.

PEMBAHASAN

Reformasi gereja yang tercetus pertama kali pada abad ke-16 di Eropa Barat merupakan upaya perbaikan dan pengembaliankepada ajaran-ajaran gereja yang lurus dan benar. Gerakan reformasi gerejamuncul karena adanya pelanggaran-pelanggaran yang sudah melampaui batas oleh pihak gereja seperti paus yang dianggap sebagai bapak suci berperilaku amoral dengan seorang wanita (Alexander VI) dan memiliki 8 anak dari hasil hubunganya dengan wanita tersebut, penjualan terhadap surat-surat pengampun dosa (indulgencies), penyogokan oleh pemuka agama kepada para petinggi gereja untuk memperoleh kedudukan sosial keagamaan yang tinggi, penyimpangan terhadap acara sakramen suci atau ritus pemujaan terhadap benda keramat dan tokoh suci yang akan menimbulkan takhayul, dan mitologisasi yang tidak masuk akal (para pastor yang semata adalah manusia yang sama dengan manusia lainnya mengganggap dirinya keramat).Kehidupan masyarakat di Eropa pada masa itu sangat didominasi dan dikendalikan oleh gereja. Dimana gereja lambat laun menjadi penguasa di seluruh sendi kehidupan masyarakat, apapun harus berkonsultasi dengan gereja dan tidak boleh bertentangan dengan kebijakan gereja. Dengan keadaan yang seperti itu, selain kebodohan dan keterbelakangan merajalela, gereja juga berubah menjadi sangat kuat pengaruhnya bahkan cenderung kejam. Gereja bukanlah satu institusi yang bisa menerima perbedaan saran dari orang, tetapi gereja adalah institusi yang pandangan-pandangannya harus diterima oleh masyarakat di Eropa pada masa.Hal-hal tersebut kemudian mendorong terjadinya reformasi gereja. Ada pula sebab- sebab lain yang mendorong terjadinya reformasigereja yaitu purgatori (kekuasaan paus untuk mengampuni orang yang berdosa besar), PengadilanPartikular atau Pengadilan Inkuisisi, Mariaologi, melakukan perantara doa- doa melalui orang-orang kudus atau santo- santo, lalu terakhir Selibat yaitu pelarangan bagi postur untuk menikah, serta Monatisme yaitu seseorang meningggalkan kehidupan duniawi untuk menjadi petapa atau biarawan.

Atas dasar semua itu para reformator- reformator gereja menulis nota protes yang berisi 95 dalil dari kitab suci (Injil) untuk menentang doktrin- doktrin atau ajaran- ajaran kuno gereja katolik yang dianggap bertentangan dengan kitab suci. Di Italia, muncul ketidakpuasan terhadap Gereja Katolik Roma yang kemudian diikut pula di Bohemia, Inggris dan di tempat-tempat lainnya. Para pemimpin gereja pada masa itu hidup secara munafik dan bertentangan dengan Kitab Suci. Rakyat menyaksikan kerusakan moral gereja yang bahkan melebihi kerusakan moral dalam kalangan orang biasa. Sedangkan rakyat tidak berhak mengkritik karena adanya anggapan bahwa para pemimpin adalah wakil Tuhan dan rakyat harus mentaati mereka. Keadaan ini membuat orang-orang mulai meninggalkan gereja, namun mereka tetap terikat oleh gereja sebab adanya pandangan yang mengatakan bahwa keselamatan hanya terdapat di dalam gereja dan di luar gereja pasti binasa.Dalam kehidupan moral, ada kekurangan besar berkaitan dengan otoritas gerejawi dan sipil yang sudah sangat merosot, tidak ada kepastian hukum, penggunaan kekerasan, penipuan, dan pelacuran. Telalu banyak klerus hidup tidak sesuai dengan panggilan mereka, kehidupan duniawi terlalu merasuk dalam curia, korps kardinal, bahkan para paus di Roma. Orang-orang Gereja tersebut memburu kekayaan dan mengumpulkannya. Banyak tarekat religius dan pertapaan mengalami kemerosotan.

Meski segala kekalutan dan situasi buruk menerjang gereja, Roh Tuhanyang dianggap tidak pernah meninggalkan gerejamampu mengatasi situasi mengerikan tersebut. Dalam rahim kekristenan masih terdapat kekuatan-kekuatan kudus yang menjadi sumber penyehatan dan pengundusan. Umumnya kekuatan itu berasal dari wilayah latin, terutama Mediteran, yakni Italian dan Spanyol, negara terakhir ini selain memiliki semangat penaklukan kolonial yang berawal dengan ekspedisi yang dikepalai oleh Christoforus Columbus, juga menjadi negara Katolik yang sedang datang. Perjuangan panjang spanyol untuk mengusir orang-orang muslim yang memuncak dalam perebutan kembali Granada 1492 telah memberi sinyal akan bangkitnya semangat kekristenan yang menuntuk utuk selalu diperhitungkan, nyaris fanatik yang mempersekutukan para bangsawan dan rakyat jelata.

Munculnya reformasi gereja membuat pengaruh yang besar di Eropa, disamping itu reformasi gereja juga berkembang dan memunculkan beberapa tokoh reformator. Walaupun tokoh-tokoh reformator tersebut mendapat tantangan dari pihak gereja, mereka tetap mengembangkan ide-idenya. Tokoh-tokoh tersebut diantaranya:

  • Martin Luther (1483-1546)

Martin Luther dibesarkan dalam lingkungan yang akrab dengan praktik-praktik kesalehan kepercataan katolik tradisional. Martin Luther merupakan orang yang sangat mendukung terhadap gerakan reformasi gereja. Pada 31 Oktober 1517, Martin Luther dengan penuh keberanian memasang pernyataan mengenai iman kepercayaan Kristen di satu gerbang gereja di Wittenberg, Jerman. Ia jugamenganggap penjualan surat pengampunan dosa sebagai sesuatu yang sangat tidak wajar dan semestinya.Selain itu Martin Luther pun menentang keras ajaran tradisional bahwa Paus adalah penghubung antara Tuhan dan Umat Kristen, karena ia berpendapat bahwa setiap manusia bisa berhubungan dengan Tuhan tanpa harus melalui perantara Sri Paus.

  • Johannes Calvin (1509-1564)

Johannes Calvin mempelopori gerakan reformasi di Perancis dan juga Jenewa, Swiss. Pemikiran Johanes Calvin yang kemudian menjadi basis teologi terpenting Protestantisme yaitu adanya gagasan tentang takdir (predestination). Takdir manusia menurut Johanes Calvin telah ditentukan oleh Tuhan, siapapun tidak bisa mengubahnya bahkan pastor sekalipun. Nasib manusia sepenuhnya ditentukan oleh ibadah dan Tuhan, manusia tidak lebih hanyalah sebuah wayang dalam kehidupan dan Tuhanlah yang menjadi dalangnya. Manusia juga harus bisa menahan hawa nafsu tapi bukan dengan cara menjadi birawan atau birawati. Manusia dituntut untuk menghadapi ujian hidup setiap saat. Hal ini dirumuskan dalam ajaran tentang asetisme duniawi.

  • Erasmus Desiderius

Erasmus Desiderius lahir pada 27 oktober 1466, ia adalah seorang humanis yang terkemuka dan merupakan perintis Reformasi. Karyanya edisi perjanjian Baru diterbitkan pada tahun 1516 dalam Bahasa Yunani mendorong reformasi Luther. Ia tinggal dalam biara Augustinus selama 5 tahun (1486-1491). Erasmus adalah seorang tokoh yang berjasa bagi gerakan reformasi gereja yang dipimpin oleh Luther. Luther menggunakan edisi baru bahasa Yunani yang dikeluarkan oleh Erasmus. Erasmus juga mengkritik keburukan-keburukan yang ada di gereja dan menasehati paus supaya mengambil tindakan-tindakan pembaharuan gereja.

  • Zwingli

Zwingli lahir pada 1 Januari 1484 di Swiss, ia merupakan pemimpin Reformasi Swiss, dan pendiri Gereja Reformasi Swiss. Gerakan ini, khususnya, dikenal karena tanpa mengenal kasihan menganiaya kaum Anabaptis dan para pengikut Kristus lainnya yang mengambil sikap tidak melawan. Reformasi menyebar dari Zürich ke lima kanton Swiss lainnya, sementara yang lima lainnya berpegang kuat pada pandangan iman Gereja Katolik. Zwingli terbunuh di Kappel am Albis, dalam sebuah pertempuran melawan kanton-kanton Katolik.

  • John Knox

John Knox lahir pada sekitar tahun 1513 di Haddington. Ia belajar di Universitas St. Andrews, Ia merupakan salah satu murid Calvin di Jenewa, sehingga pengaruh teologi Calvinis sangat kental dalam dirinya. Menurut Knox, kekristenan dan kemerdekaan nasional harus dapat ditemukan bersama, karena keduanya merupakan suatu pergumulan yang dapat diselesaikan bersama.

  • John Wycliff

John Wycliff lahir pada sekitar tahun 1324, ia dikenal sebagai seorang filsuf, teolog, pengkhotbah, penterjemah dan tokoh reformasi Kristen di Inggris.Pada tahun 1371 doktrin-doktrin Wycliffe mengenai kekayaan gereja dianggap cocok bagi pemerintah sekuler saat itu, sebab gereja sangat kaya dan memiliki kurang lebih sepertiga dari seluruh tanah di Inggris. Namun demikian, gereja masih menuntut kebebasan pajak dari pemerintah. Doktrin-doktrin Wycliffe dipakai untuk memaksa para rohaniawan yang segan membayar, sehingga dengan begitu pemerintah dapat membiayai perang yang mahal melawan Prancis.

Adanya Reformasi Gereja ini memberi dampak terhadap perkembangan Eropa seperti munculnya negara-negara nasional kecil tanpa memiliki pusat kekuasaan atau gembala politik seperti lembaga kepausan Roma, menumbuhkan benih-benih demokratisasi politik, kesadaran individual akan pentingnya hak-hak politik, kebebasan individu sehingga menjadi dasar timbulnya gerakan-gerakan demokratisasi dan anti kekuasaan totaliter dan keberanian rakyat untuk selalu melakukan kontrol terhadap kekuasaan.Tapi dengan adanya gerakan reformasi ini juga melahirkan kekuasaan absolut di Eropa. Reformasi juga mengakibatkan terbelahnya agama Kristen menjadi sekte-sekte kecil (Lutherisme, Calvinisme, Anglicanisme, Quakerisme, dan Katholikisme). Sebagai akibat dari adanya sekte-sekte tersebut, Eropa terbelah secara keagamaan seperti Jerman Utara dan negara-negara Skandinavia (Swedia dan Norwegia), menganut Lutherisme. Sedangkan Skotlandia, Belanda, Switzerland, dan Prancis yang menganut Calvinisme dan negara-negara Eropa lainya seperti Spanyol dan Italia menganut Katolisisme (Ortdoks).Selain itu, reformasi gereja juga mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat di Eropa dengan mulai berkembangnya sains dan teknologi serta mendorong mereka meninggalkan doktrin-doktrin kuno gereja dan mulai berpikir rasional yang dikemudian hari dikenal sebagai peletak dasar-dasar enlightment ages atau masa pencerahan yang dikenal sebagai abad renaissance.

Secara etimologis, renaissanceatau Renascor (Latin), rinascimento(Italia) berasal dari bahasa Prancis yaitu renaitre, yang mempunyai arti kelahiran kembali. Renaissance merupakan munculnya atau lahirnya kembali bahasa dan budaya klasik Yunani dan Romawi setelah sebelumnya berada di bawah dominasi gereja. Dimana pada masa Abad Tengah kedua budaya tersebut dianggap tidak sejalan dengan gereja yang mempunyai peran sangat dominan terhadap kehidupan masyarakat Eropa pada masa itu. Sebagai akibatnya, semua budaya klasik Yunani dan Romawi yang menyimpang atau yang dianggap tidak sejalan dengan gereja akan diabaikan atau dinegatifkan dengan berbagai kutukan.

Pencetus Renaissance adalah para humanis (Humanists), yaitu sebutan untuk orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang pemikiran dan budaya klasik Yunani dan Romawi (Lucas, 1960: 209). Para humanis dengan paham humanismenya merupakan hal utama yang melatarbelakangi munculnya usaha-usaha melakukan perlawanan terhadap pemikiran-pemikiran dari Abad Tengah. Diyakini mereka didorong oleh adanya karya-karya dan pembaharuan-pembaharuan yang dirintis oleh Francesco Petrach (1304-1374), sehingga ia disebut sebagai bapak humanis. Paham humanisme memusatkan perhatian terhadap asas perikemanusiaan dimana manusia dianggap sebagai objek individu terpenting. Leon Batista Alberti (1404-1472), salah seorang tokoh renaissancebahkan mengatakan bahwa “man can do all things if they will” yang berarti kurang lebih “manusia dapat melakukan apapun, jika dia mau” (Haikal, 1989: 19).

Renaissance lahir pertama kali pada abad abad ke- 14 di Italia yang pada akhir Abad Tengah dikenal sebagai the advanced society in all of Europe (Haikal, 1989:21). Roma sebagai pusat Italia telah menjadi magnet bagi para humanis untuk datang ke Italia, terutama ketika kekuasaan berada dibawah paus Renaissance. Perbedaan yang mendasar antara Italia dengan negara-negara Eropa pada waktu itu adalah para aristokrat, bangsawan, maupun para usahawan di Italia bersifat terbuka terhadap munculnya paham-paham baru. Sifat keterbukaan tersebut timbul karena antara aristokrat, bangsawan, para pedagang, dan masyarakat lainnya hampir tidak ada batas pemisah. Sehingga mereka menjadi pendukung utama terhadap paham-paham baru tersebut, seperti paham humanisme. Dengan adanya dukungan tersebut, para humanis diberi kebebasan untuk mencari dan mengembangkan seluruh kemampuan, pengetahuan, serta apapun yang mereka ketahui terhadap budaya klasik Yunani dan Romawi.

Renaissance khususnya di Italia, tidak dapat dipisahkan dari keluarga Medici. Perjuangan keluarga Medici yang mendukung gerakan renaissance tidaklah selalu lancar, namun juga mendapat tantangan walaupun sebagian anggota keluarga Medici memegang percaturan pemerintahan Florence. Pemerintahan keluarga Medici yang awalnya hanyalah petani di Mugello, mulai diragukan masyarakat. Pada tahun 1343-1360 kecurigaan terhadap keluarga Medici semakin memuncak ketika lima warga Medici dihukum mati karena melakukan kejahatan. Untuk mempertahankan pemerintahan agar tetap dipegang oleh keturunan-keturunannya, keluarga Medici berusaha mencari para guru yang dapat mendidik keturunan mereka untuk mampu menjawab keraguan masyarakat pada pemerintahan selanjutnya. Secara terbuka keluarga Demicipun sangat mendukung ide-ide para humanis untuk mengembang budaya klasik Yunani dan Romawi. Usaha-usaha para ahli yang dipilih keluarga Medici, mulai tampak ketika Cosimo (1389-1464) anak Giovanni de Medici, menginjak dalam pemerintahan. Awalnya Cosimo yang menentang oligarki Florence, Rinaldo Degli Albizi, diasingkan dari Florence bersama keluarganya. Namun karena kebijakan Rinaldo tidak berhasil, ia diusir dari Florence dan Cosimo dijemput kembali dan dianggap sebagai pahlawan yang telah berani menentang Rinaldo. Setelah kembali ke Florence, pemerintahan Cosimo semakin baik sebab sebelumnya ia telah sedikit mengetahui keadaan politik dari orang-orang yang melakukan transaksi di bank Medici. Agar masyarakat percaya secara penuh terhadapnya, Cosimo mendirikan berbagai gereja dan memberikan sumbangan yang sangat banyak bagi pengembangan Akademi Plato. Peran Cosimo terhadap Renaisans ialah dia mendukung secara serius terhadap pencarian manuskrip-manuskrip Yunani dan Romawi. Cosimo juga sering berhubungan dengan para humanis seperti Leonardo Bruni dan Poggio Bracciolini. Selanjutnya, keturunan keluarga Medici meneruskan pemerintahan seperti Piero (1416-1469), Lorenzo the Magnificient(1449-1492), Piere (1471-1503), Giovanni (1475-1521), Alessandro (1510-1537), dan Cosimo I (1519- 1574). Sewaktu pemerintahan Piere, ia bersekutu dengan Prancis, tetapi karena Prancis menyerbu Italia dan ia sendiri mati di tangan Prancis, keluarga Medici diusir dari Florence. Berkat keuletan keluarga Medici, Giovanni berhasil menggantikan Paus Julius II sebagai penguasa Florence yang mengangkat kembali pamor keluarganya. Kemudian pada pemerintahan Alessandro dipenuhi dengan kekerasan dan kecurigaan, banyak korban berjatuhan sehingga ia tidak mendapat kepercayaan. Alessandropun mati dibunuh teman sekaligus sepupunya, Lorenzo de Medici. Lorenzo de Medici menjadi penguasa Florence setelah diangkat dengan kesepakatan warga Florence bergelar Cosimo I.

Renaissance yang bermula di Itaia kemudian menyebar ke berbagai negara Eropa lainnya. Negara Eropa pertama yang mendapat pengaruh renaissance Italia ialah Jerman. Hubungan antara Italia dengan Jerman yang relatif akrab membawa para cendikiawan, seniman, maupun artis dari Jerman ke Italia. Tokoh-tokoh seperti Rodolphus Agricola, Concradus Celtic, dan Albert Durer mengembangkan paham renaissance di Jerman setelah kembali dari Italia.Di Prancis paham renaissance dibawa oleh Jacques Lefevre. Begitu pula William Grocyn dan Thomas Linacre yang melakukan hal yang sama di Inggris. Selain itu, adanya kekaguman terhadap renaisans Italia telah mengundang banyak raja dan penguasa Eropa untuk mengambil istri dari penguasa Italia. Seperti yang dilakukan oleh raja Hungaria dan Polandia serta kaisar Jerman dan Prancis yang mengambil istri putri dari penguasa Italia. Umumnya putri-putri tersebut membawa pengiring dan pelayan yang sebagian dari mereka terkadang para artis, seniman, dan cendikiawan humanis. Sehingga secara tidak langsung renaisans pun menyebar ke wilayah-wilayah Eropa tempat putri tersebut tinggal. Hubungan dagang yang baik antara Italia dengan negara-negara di Eropa Utara juga salah satu faktor menyebarnya renaisans oleh para humanis.

Pengaruh renaissance dalam kehidupan masyarakat di Eropa sangatlah besar. Gereja yang tidak lagi mendominasi telah mendorong orang-orang Eropa untuk melakukan hal-hal yang awalnya dianggap menyimpang dan tidak boleh dilakukan. Urusan agama telah menjadi urusan pribadi dan individu yang tidak bisa dipaksakan oleh gereja. Gereja tidak lagi mempunyai hak untuk mengatur keagamaan seseorang. Dalam ilmu pengetahuan terjadi kemajuan yang begitu pesat. Tokoh-tokoh seperti Nicolaus Copernicus, Galileo Galilie, dan Johannes Keppler telah memberikan pengetahuan tentang astronomi dan ruang angkasa, Andreas Vesalius memperbaiki pendapat dari pendahulunya (Mondino de Liuzzi dan Aristoteles) dengan menyatakan bahwa jantung memiliki 4 ruangan, 2 lobus hati, dan pembuluh darah berawal dari jantung, bukan hati.Pengaruh renaissance yang paling besar terjadi pada bidang seni. Salah satu ciri khas dari seni zaman renaissance adalah lukisan-lukisan yang realis namun memiliki perspektif yang linear. Lukisan-lukisan renaissance menggambarkan mitologi dan lebih banyak melukiskan peristiwa-peristiwa dari kitab suci. Ciri khas lainnya dari seni renaissancemeskipun yang dilukiskan adalah peristiwa dari kitab suci, tapi setting tempat dalam lukisan-lukisan tersebut adalah keadaan abad ke- 16.Para pencetus seni di zaman renaissance diantaranya Leonardo da Vinci, Michaelangelo, Filippo lipi, Angelico, Gibherti dan Robbias Della. Karya-karya pada masa klasik Yunani muncul kembali di masa renaissance. Jika karya klasik Yunani menggambarkan dewa-dewi yang dianggap sempurna, maka hasil karya seperti lukisan dan patung yang dibuat menggambarkan postur tubuh manusia yang sempurna. Hal ini pun dihidupkan kembali di era Renaissance, sehingga karya-karyanya menggambarkan manusia dengan postur tubuh sempurna, misalnya patung David yang dibuat Michelangelo menggambarkan lelaki tinggi, tegap, dan berbadan atletis seperti dibawah ini.

michelangelo david.jpg

David Statue dari Michaelangelo

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, maka adapaun kesimpulan yang dapat ditarik sebagai berikut. Adanya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pihak gereja yang sudah sangat melampaui batas telah menyebabkan terjadi reformasi gereja. Tokoh-tokoh seperti Martin Luther, Johannes Calvin, Erasmus Desiderius,Zwingli, John Knox, John Wycliff sangat berperan penting dalam reformasi gereja. Reformasi gereja menumbuhkan benih-benih demokratisasi politik, kesadaran individual akan pentingnya hak-hak politik, kebebasan individukeberanian rakyat untuk selalu melakukan kontrol terhadap kekuasaan.

Sedangkan renaissance berawal dari ide-ide para humanis untuk mengembangkan kembali kebudayaan klasik Yunani dan Romawi yang sebelumnya tenggelam dibawah dominasi gereja. Renaissance awalnya terjadi di Italia, tepat di Florence berkat dukungan dari Keluarga Medici. Kemudian paham renaissance menyebar ke daratan Eropa lainnya melalui sarana diplomatik, perkawinan, maunpun hubungan dagang. Pengaruh renaissance terjadi hampir ke seluruh bidang kehidupan masyarakat Eropa, khususnya ilmu pengetahuan dan seni.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran dari kami tim penulis yakni kepada para pembaca artikel ini pada umumnya, dan khususnya terhadap para dosen dan mahasiswa direkomendasikan agar memberikan saran dan kritik yang membangun baik itu terhadap penulisan, isi, maupun pembahasan yang terdapat dalam artikel ini. Saran dan kritik dari para pembaca akan sangat bermanfaat untuk penyempurnaan artikel ini selanjutnya.

DAFTAR RUJUKAN

Curtis, K.A, dkk. 2004. Seratus Peristiwa Penting Dalam Sejarah Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Definisi Humanis. (Online), (http://artikata.com/arti-330227-humanis.html), diakses 15 Januari 2015.

Eddy, K. 2001. OFM, Gagasan Yang Menjadi Peristiwa. Yogyakarta: Kanisus.

Eddy, K. 2004. OFM, Reformasi Dari Dalam (Sejarah Gereja Zaman Modern). Yogyakarta: Kanisus.

Haikal, H. 1989. Renaissance dan Reformasi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan.

Jonge, D.C. 2009. Pembimbing ke Dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

JurnalanakDKV. (Online), (https://jurnalanakdkv.wordpress.com/2012/12/24/mengenal-gaya-gaya-seni-renaissance/), diakses 16 Januari 2015.

Lucas, H.S. 1960. The Renaissance And The Reformation. New York: Harper & Row Publishers.

Managment, O. 10 Patung yang Paling Terkenal Sepanjang Masa. (Online), (http://news.olshops.org/2012/12/10-patung-yang-paling-terkenal.html), diakses 16 Januari 2015.

Wikipedia. 2014. Abad Renaisans. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Renaisans), diakses 16 Januari 2015.

Wikipedia. 2013. Firenze. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Firenze), diakses 16 Januari 2015.

Wikipedia. 2013. Humanisme. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Humanisme), diakses 15 Januari 2015.

Wikipedia. SeniLukis. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_lukis#Seni_lukis_zaman_Renaissance), diakses 16 Januari 2015.

Yuliansayh, A. 2012. Sejarah Perkembangan Seni Rupa. (Online), (http://indrayuliansyah07.blogspot.com/2012/10/sejarah-perkembangan-seni-rupa-periode.html), diakses 16 Januari 2015.

 
 
 

offering b 2014

  • Facebook B&W
  • Twitter B&W
  • Instagram B&W
bottom of page