top of page
Search

Perang Dingin (1949-1990)

  • Writer: sejaraheropa
    sejaraheropa
  • Feb 26, 2015
  • 9 min read

Judul : Perang Dingin

Nama Tim Penulis : Millati Hanifah (140731603989)

Rizal Zaky Abidin (140731600486)

Setia Ningrum (140731602746)

Abstrak : Cold War began when the United States, the Soviet Union and its allies defeated Nazi Germany in World War II. This war is colored by the ideological struggle, political, economic and even technology between them. Beginning with a disagreement between the United States and the Soviet Union in the post-war rebuilding of Europe. The war ended when the Soviet Union and its allies stricken when Michael Gorbachev's reforms in power that followed the collapse of the Soviet Union in 1991.

Kata Kunci : Perang dingin, Sekutu, Uni Soviet, Spionase

Pendahuluan : Awal 1945 Jerman mulai mengalami kekalahan di semua pertempuran pada Perang Dunia II. Bulan Februari 1945, tentara Uni Soviet mulai maju mendekati Kota Berlin. Lalu pasukan Amerika Serikat mulai mendekati Berlin dari arah barat. Pada 30 April 1945, Reichstag diduduki pasukan Uni Soviet yang disusul dengan bunuh dirinya Adolf Hitler. Lalu diadakanlah Konferensi Postdam antara Clement Attlee, Harry Truman dan Joseph Stalin. Perjanjian ini menghasilkan point-point penting, yaitu Jerman dibagi menjadi 4 wilayah pendudukan AS, Uni Soviet, Perancis dan Inggris dan Jerman harus membayar ganti rugi kepada para pemenang perang. Sebenarnya dalam konferensi ini mulai ada ketidakpastian karena Presiden AS Harry Truman yang menggantikan Franklin D. Roosevelt yang meninggal dunia lebih keras terhadap komunisme dibandingkan dengan pendahulunya. Sedangkan Stalin menyingkirkan pemerintahan netral Polandia padahal sekutu menghendakinya. Itulah awal-awal Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Isi Artikel :

Perang Dingin(1947–1991) adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut blok barat ) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Ketika bahaya bersama yaitu Perang Dingin sudah surut, perbedaan – perbedaan lembaga – lembaga politik dan ideologi kembali mengemuka, diperburuk oleh gejolak kemerdekaan dan kesempatan pascaperang. Permusuhan segera meluas di antara negara adikuasa, yang didorong oleh ketakutan masing – masing, perlindungan diri yang agresif, ambisi – ambisi yang membesar, dan kebanggaan kolektif.

Perang Dingin antara Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di satu pihak dan Uni Soviet serta kawan-kawannya di pihak lain berawal dari masalah penyelesaian Perang Dunia II. Dalam PerangDunia II tersebut, UnitedStates of AmericaatauAmerikaSerikatdan Uni Soviet berada dalam satu Sekutu dan memenangkan perang terhadap Jerman, Italia, dan Jepang.Ternyata, kemenangan total Sekutu tersebut tidak diikuti dengan terciptanya perdamaian sejati. Perseteruan AmerikaSerikat dan Uni Soviet ditandai dengan perbedaan ideologi yang kontras antara kapitalis-liberalis dan komunis. Keduanya berseteru setelah perang melawan Hitler, Musolini, dan kawan-kawan berakhir. Konferensi antara Stalin (USSR), Roosevelt (USA) dan Churchill (Inggris) yang dikenal dengan The Big Three atau Tiga Besar yang diselenggarakan di kota Iran, Teheran (Konferensi Teheran), pada November 1943, merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian-kejadianberikutnya. Dalam konferensi tersebut, mereka menyatakan untuk menghancurkan Jerman dan berusaha mencari strategi militer terbaik.

Dampak dengan adanya perang dingin adalah beberapa negara terbelah menjadi dua seperti Jerman dan Korea, tidak hanya itu saja di bidang pertahanan, perang dingin telah menyebabkan munculnya berbagai pakta pertahanan seperti NATO, Pakta Warsawa, SEATO, Anzus, dll. Di bidang persenjataan kedua kubu itu telah mencapai titik yang mengkhawatirkan keselamatan dunia. Pada tahun 1980-an, kekuatan nuklir kedua blok tersebut mampu untuk menghancurkan seluruh dunia.

Pada masa Perang Dingin tersebut kegiatan spionase merupakan kegiatan yang sangat penting dalam perebutan pengaruh kepada dunia dari kedua blok tersebut.Agen spionase berfungsi untuk mencari informasi rahasia dari kedua negara yang sedang melakukan Perang Dingin, yakni Amerika Serikat dan Uni Soviet sehingga muncullah CIA (Centrall Intelligence Agency) dari Amerika Serikat dan KGB (Komite Gasudarst venroy Bezopasnasti) dari Uni Soviet. Dalam perang dingin ini juga mendorong persaingan untuk menjelajahi ruang angkasa, sehingga dari pihak Uni Soviet maupun Amerika Serikat meluncurkan orang beserta pesawat ke ruang angkasa. Di bidang persenjataaan, persaingan antara kedua belah pihak sudah mencapai titik yang sangat mencemaskan sehingga kedua belah pihak sepakat untuk mengurangi, membatasi, atau memusnahkan senjata nuklir.

AKHIR DARI PERANG DINGIN (1989)

Dua negara adidaya, Amerika Serikat dan Uni Soviet, mendeklarasikan berakhimya Perang Dingin setelah berbincang dua hari di Pertemuan Puncak Malta. Pada konferensi pers bersama yang diadakan di kapal layar Soviet, Maxim Gorky, kedua pihak menyatakan akan mengurangi jumlah pasukan dan persenjataan di Eropa. Pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev, mengatakan ia tidak akan pernah menyulut perang terbuka dengan Amerika Serikat.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, George Bush mengatakan kedua pihak dapat merealisasikan perdamaian dan bekerja sama untuk waktu yang lama. Pertemuan Puncak Malta merupakan pertemuan terpenting sejak 1945, ketika Churchill, Stalin, dan Roosevelt menyetujui rencana pascaperang untuk Eropa di Yalta.

Dalam 8 jam terakhir dari pembicaraan yang dilakukan kedua pemimpin negara adidaya itu, terjadi perbedaan mengenai kebijakan di Amerika Tengah dan pemotongan dalam armada laut. Maka, kedua pihak memutuskan melakukan pembicaraan lebih lanjut pada Juni 1990.

Selainitu, akhir dari Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet juga disebabkan karena kedua Negara adidaya ini menyadari akan bahaya nuklir yang selama terjadinya Perang Dingin mereka kembangkan. Sehingga keduanya membuat beberapa perjanjian, diantarnya adalah Perjanjian Non Poliferasi pada tahun 1968, Perjanjian Pembatasan Senjata-Senjata Strategis (Strategic Arms Limitation Treaty) tahun 1982, dan Perjanjian Pengurangan Senjata-Senjata Strategis (Strategic Arms Reduction Treaty) tahun1982.

Pada tahun 1989 atau tahun pembebasan telah terjadi keruntuhan paham komunis yang telah dikembangkan oleh Uni Soviet di seluruh Eropa. Namun kalangan masyarakat Eropa Barat tidak menyukai dominasi Uni Soviet dalam menguasai Eropa juga rasa kebencian rakyat Eropa Timur kepada pemimpin komunisnya sehingga mereka menuntut pembaharuan demokratis. Pembaharuan demokratis itu membawa kehancuran Uni Soviet pada sekitar tahun 1991dan negara-negara kecil Eropa termasuk Rusia, yang dahulunya dalam kekuasaan Uni Soviet memisahkan diri dan membentuk sebuah negara baru yang merdeka.

Seorang penulis Russia mengatakan dalam bukunya:

“by the late 1980s, the Soviet agenda was decreasingly concerned with trying to exclude the United States or downgrade its role in Europe. Increasingly, the focus was on seeking to ensure the continued inclusion and involvement of the Soviet Union itself.” (Smith, 2006: 5).

Sebelum keruntuhannya, Uni Soviet sama sekali tidak ingin mengurangi dominasi kekuasaannya terhadap Eropa. Uni Soviet ingin menjaga keeksistensinya pada seluruh dunia, namun karena kebencian dari rakyatnya sendiri maka Uni Soviet pun runtuh dan pemimpinnya, Michael Gorbachev dipenjarakan dan dipecat dari jabatannya sebagai pemimpin negara.

Berbeda lagi dengan pendapat Herrmann dan Lebow dalam bukunya Ending The Cold War: Interpretations, Causation, and the Study of International Relations. Mereka mengemukakan empat teori yang menyebabkan Perang Dingin berakhir.

“Four Theories in Search of the Cold War, Four generic explanations—material powers and capabilities, ideas, domestic structure and politics, and leaders—compete to ex- plain the end of the Cold War as they did its origins.” (Herrmann and Lebow, 2004: 7)

Keduanya sepakat bahwa pengaruh runtuhnya Perang Dingin adalah dari kekuatan peralatan perang, ideologi, struktur politik dalam negeri, dan kepemimpinan yang didominasi oleh negara-negara adikuasa.

Dampak Positif Adanya Perang Dingin:

Dampak Positif adanya perang dingin adalah : Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar angkasa. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Selain itu dalam bidang lainnya ada juga dampak positif dari adanya perang dingin, yaitu :

  • Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi. Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadi keduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yang modalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan Eropa yang menyatukan mata uang mereka menjadi euro.

  • Bidang Militer

Karena adanya rasa iri di antara negara-negara yang berseteru, masing-masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besarlainnya. Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Semuaitu memacu tiap negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.

  • Bidang Sosial Budaya.

Menyebarnya isu-isu HAM sedikit demi sedikit mulai mengglobal. Secara langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum lemah.

  • IPTEK dan Ilmu Luar Angkasa (Astronomi)

Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan dunia. Mungkin jika tidak ada perang dingin, tidak akan diketahuibagaimana bentuk tata surya. Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki. Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, seluruh dunia menjadi tahu bahwa sebenarnya manusia berada pada susunan tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak pada perkembangan ilmu keruangangkasaan dunia.Pada masa PerangDingin Sains dan Teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan IPTEK di negara mereka. Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak Sains pada masyarakat. Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.

unduhan.jpg

unduhan (1).jpg

Gambar 1 dan 2: Central Intelligence Agency (CIA) dan Komite Gasudarst venroy Bezopasnasti (KGB), bukti kegiatan spionase yang dikembangkan oleh Amerika Serikat.

Sumber:id. wikipedia.org/cia dan id.wikipedia.org/kgb

Berlinermauer.jpg

0ztw,ee23

Gambar 3: Tembok Berlin, tampak dari Berlin Barat.

Sumber:id.wikipedia.org/tembok berlin

unduhan (2).jpg

Gambar 4: replika satelit Sputnik, satelit pertama yang diluncurkan oleh Uni Soviet pada tahun 1957.

Sumber:en.wikipedia.org/sputnik

Dampak Negatif Adanya Perang Dingin :

Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari Perang Dunia II. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Dampak negatif di bidang lainnya adalah sebagai berikut:

  • Bidang Militer

Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di Kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Ini adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.

  • Bidang Politik

Dampak dalam bidang politik dapat dilihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam Perang Dunia II negara ini memang sudah terbagi menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal yang dianut Jerman Barat dan Komunis yang dianut Jerman Timur. Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni soviet merasa tersinggung dengan adanya orang-orang Jerman Timur yang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni Soviet mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, Uni Soviet juga menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyeberang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbolPerang Dingin.

Penutup : Perang Dingin yang terjadi sekitar tahun 1947-1991 ini membawa dampak besar bagi dunia. Karena pada masa ini kemajuan berbagai bidang sangat pesat terutama dalam bidang IPTEK. Meskipun Perang Dingin tidak membawa kehancuran besar bagi negara-negara lainnya, namun memberikan dampak yang besar bagi dunia seperti mulai dibuatnya sebuah satelit dan diluncurkannya manusia pertama di bulan. Berkahirnya Perang Dingin yang disertai dengan ketegangan dan penyebaran paham-paham komunis dan liberalis, semuanya berakhir dengan runtuhnya ide komunis di Uni Soviet dan kehancuran Uni Soviet sendiri.

Sumber :

Perry, Marvin. 2013. Peradaban Barat: Dari Revolusi Prancis Hingga Zaman Global. Bantul: Kreasi Wacana.

--.2005.Sejarah Eropa. Malang: Laboratorium Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Smith, Martin A. 2006. Russia And NATO Since 1991: From Cold War Through Cold Peace to Partnership?. New York: Routledge. Dari BookFi, (Online), (http://en.bookfi.org), diakses 29 Januari 2015.

Herrmann, Richard.,Lebow, R.N. 2004. Ending The Cold War: Interpretations, Causation, and the Study of International Relations. New York: Palgrave Macmillan. Dari BookFi, (Online), (http://en.bookfi.org), diakses 29 Januari 2015.

Kawilarang, Renne R.A. 2012. (Online), (http://cdn-media.viva.id/thumbs2/2011/10/04/125822_replika-satelit-sputnik_663_382.jpg), diakses 26 Februari 2015.

Mutiawati, Tia. 2007. Mengenal Jerman Melalui Sejarah dan Kesusasteraan. Yogyakarta: Penerbit Narasi, diakses pada 26 Februari 2015.


 
 
 

Comments


offering b 2014

  • Facebook B&W
  • Twitter B&W
  • Instagram B&W
bottom of page