REVOLUSI RUSIA 1917 DAN PENGARUHNYA TERHADAP DUNIA
- sejaraheropa
- Feb 19, 2015
- 8 min read
REVOLUSI RUSIA 1917 DAN PENGARUHNYA TERHADAP DUNIA
Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu Sosial Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh kelompok 4:
Martyn Dirgantara - 140731604820
M. Ryan Hidayatullah - 140731604541
Mei Linda A.W - 140731600721
Quratul Aini- 140731602201
ABSTRACT
Russian revolution is one of the historical events which influenced the world and a very important event. upheavals of the empire of Tsar Nicholas II and rampant corruption. the collapse of the Tsarist empire II and the absence of good governance enough time to organize the Russian revolution, making the economic crisis and food. the influence of the events of the revolution against the world and led to the existence of communism.
Kata Kunci: Rusia, Revolusi, Lenin, Bolshevik, Petrogad, Provisional Government
PENDAHULUAN
Pada pertengahan abad kesembilan belas, gerakan-gerakan besar yang telah membentuk sudut pandang barat modern (Renaisans, reformasi, revolusi ilmiah, pencerahan dan revolusi industri) hampir tidak menembus Rusia. Otokrisasi yang ditunjang oleh gereja ortodoks rusia memegang kekuasaan tertinggi. Setelah kekalahan Napoleon tahun 1814 banyak perwira rusia yang bertanya-tanya mengapa rusia tidak dapat merasakan kehidupan yang beradap yang telah mereka lihat di Eropa Barat. Dan diantara para perwira tersebut, ada yang berubah menjadi revolusioner. Sebagai contoh pemberontakan Desemberis yang tak berhasil pada 1825. Semasa jeda singkat antara kematian Alexander 1 dengan penobatan Nicholas 1.
Ketakutan akan revolusi menentukan watak pemerintahan Nicholas 1 sejak saat itu. Nicholas memerintahkan suatu ideologi mengenai keunggulan rusia yang disebut kebangsaan resmi. Rakyat rusia diajari untuk percaya bahwa rusia lebih unggul daripada bangsa Barat. Bahkan menjelang akhir kepemimpinannya, Nicholas seakan akan menutup rapat-rapat negerinya untuk menghindari masuknya pengaruh-pengaruh dari luar yang membahayakan. Penerus Nicholas, Alexander II (1855-1881) bertekad melestarikan pemerintahan yang otokratik. Akan tetapi, dia ingin rusia mencapai apa yang telah membuat Eropa Barat menjadi kuat. Pada masa Alexander II Rusia sedikit demi sedikit membuka pagar yang selama ini membatasi Rusia dengan dunia Barat.
Alexander membuka kembali perbatasan, mengizinkan ikatan-ikatan yang lebih dekat dengan masyarakat Eropa dan masyarakat Rusia yang membarat. Sistem kereta api dibangun yang memfasilitasi ekspor pertanian dan mengizinkan impor barang-barang dan modal. Selama beberapa tahun, ekonomi mengalami peningkatan drastis.
Yang lebih signifikan untuk jangka panjang akibat berkembangnya literatur dan cendikiawan mendorong terbentuknya kaum Liberal yang dikenal dengan gerakan Pan-Slaviknya. Kaum liberal menganjurkan beberapa perubahan bertahap kepada pemerintah namun dihalangi oleh penyensoran dan polisi. Akhirnya tahun 1860 muncul kaum fanatik yang mulai menentang pemerintah. Pada akhir 1870-an mereka membentuk menjadi sebuah organisasi teroris rahasia, dan pada tahun 1881 mereka membunuh sang Tsar. Sehingga era pembaruan rusia berakhir.
Tsar berikutnya, Alexander III (1881-1894) melihat kekejaman kaum fanatik, dia lebih memilih untuk kembali ke prinsip-prinsip Tsar Nicholas I. Dalam mempertahankan diri dari kaum revolusionis. Dia memperbarui otokrasi dan mencekik perbedaan pendapat, tetapi juga mendorong peningkatan ekonomi. Pada tahun 1891 sang Tsar memerintahkan pembangunan sistem Kereta Api lintas-Siberia. Kemudian menteri keuangan Sergei Witte menggunakan perluasan sistem kereta api untuk meningkatkan industri berat dan industrialisasi secara umum.
Pada tahun 1900, Witte mengajukan memorandum kepada Tsar yang baru Nicholas II (1894-1917). Namun memaksakan industrialisasi juga membawa bahaya. Industrialisasi yang dipaksakan mendorong mobilitas dan kontak dengan eropa barat yang membantu meningkatkan hasutan politik dikalangan kelas profesional, kaum cendikiawan, para pekerja, petani dan warga kebangsaan.
Sentakan revolusi pertama pada tahun 1905, setelah kekalahan rusia dengan jepang. Dalam perang rusia-jepang. Untung saja otokrasi tetap selamat hanya saja kini ia dibebani dengan suatu parlemen yang disebut Duma Kekaisaran, yang sebenarnya dibenci oleh Nicholas II didalam hatinya. Rezim yang baru banyak membuat kebijakan-kebijakan yang menguntungkan. Seperti reformasi pertanian yang memperkenalkan insentif kepemilikan pribadi dan perusahaan individu di desa-desa. Pada akhirnya para pendukung eksperimen konstitusional baru mengharapkan suatu rusia yang liberal namun sia-sia.
Kekhawatiran terhadap revolusi membuat gelisah orang-orang rusia yang berpandangan kemasa depan. Selama perang dunia I, ketidakstabilan muncul. Tentara rusia yang dipimpin dengan buruk menderita kehilangan yang sangat besar, dan pada 1916 front dalam negeri berantakan. Kelaparan dan kedinginan dimana-mana, uang tak lagi berlaku. Tetapi Tsar Nicholas II tetap mempertahankan Otokrasi dan menolak setiap saran yang mengusulkan pembebasan rezim untuk memberi kelonggaran rezim.
PEMBAHASAN
Rakyat Rusia pada awalnya menanggapi perang dengan semangat patriotisme. Tetapi pada Januari 1917, nyaris semua orang Rusia telah kehilangan harapan pada pemerintahan otokratis. Pada awal maret pemogokan, huru-hara di barisan antrean makanan dan demonstrasi-demonstrasi di jalan-jalan petrograd (dulu St. Petersburg) menyala dengan tiba-tiba. Para serdadu yang awalnya mendukung sang Tsar kini mendukung para demonstran. Akhirnya dinasti Romanov berakhir, setelah berkuasa lebih dari 300 tahun (1613-1917). Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, pemerintahan sementara dibentuk hingga Majelis Pemilih perwakilan, dipilih sesegera mungkin, dapat membentuk secara permanen.
Awalnya setelah jatuhnya pemerintahan monarki tersebut, tidak ada pemerintahan yang stabil yang dibentuk untuk mengatur dan mengarahkan negara. Dan malah ada dua kubu besar yang ada pada saat itu. Dua kubu besar itu adalah The Provisional Government dan The Petrograd Soviet (yaitu semacam dewan para buruh dan tentara).
Pemerintahan sementara atau Provisional Government sendiri di bentuk oleh Duma, pembentukan ini dilakukan oleh beberapa Deputi Duma yang membentuk komite pemerintahan sementara pada tanggal 12 Maret. Dan setelah dua hari (14 Maret) komite sementara ini memilih perwakilan deputi yang akan membentuk The Provisional Government ( pemerintahan Sementara). Sedangkan Petrograd Soviet sendiri dibentuk pada tanggal 12 Maret oleh pimpinan buruh. Dan dalam waktu singkat, para tentara yang memberontak di Petrograd (St.Petersburg) di undang untuk mengirimkan perwakilannya ke Soviet. (Heyman, 1993:266)

(Nicholas II, sumber: http://en.wikipedia.org )
Pemerintahan sementara mengaku berbicara atas nama seluruh penduduk Rusia. Sedangkan Soviet Petrograd mengaku berbicara untuk para kelas bawah. Yaitu, para pekerja pabrik, tentara, dan kaum tani. hasilnya adalah periode "otoritas ganda." meskipun soviet dan pemerintah bekerja sama untuk sementara waktu, pembagian kekuasaan dan persaingan di antara mereka menciptakan situasi yang sangat tidak stabil.
Kerusuhan yang terjadi pada Maret hingga November 1917 adalah saat-saat yang yang sangat kacau. Pertempuran bebas yang tidak ada batasan. Di bawah kondisi-kondisi hasutan dan mobilisasi rakyat banyak juga keadaan Kekaisaran Rusia yang sangat menyedihkan, perpecahan internalnya. Baik oleh pemerintah Jerman dan para minoritas nasional yang mengambil keuntungan atas anarki yang terjadi di negeri itu. Diantara penerus bagi Tsar, kaum liberallah yang dianggap reputasinya mendekati kepemimpinan. Bergabung dengan revolusi maret dengan enggan, mereka takut terhadap massa dan kekerasan di jalanan.
Kaum liberal yang salah mengerti tentang rakyat, dengan berharap atas demokrasi Barat termasuk juga Amerika Serikat, setelah April 1917, untuk mendapat dukungan politik dan finansial, kaum liberal memutuskan untuk melanjutkan perang di pihak sekutu. Atas keputusan tersebut yg menimbulkan kebencian bagi rakyat yang sudah lelah berperang dan hampir 2 juta orang yang telah membelot. Kebencian juga terjadi oleh kaum petani yang marah karena kaum liberal tidak menyita dan membagi-bagikan tanah para tuan tanah secara cuma-cuma.
Banyak masalah yang timbul pada saat masa Provisional Government. Hilangnya dukungan kaum minoritas nasionalis, pengklaiman jatah tanah oleh para petani, kemacetan sistem kereta api yang menghentikan produksi pabrik, barang kebutuhan yang melambung tinggi, dan juga para petani yang tidak memiliki alasan untuk menjual hasil panennya di karenakan alasan jika mereka tidak dapat membeli apa-apa dari hasil penjualan panen mereka itu. Munculnya tuntutan-tuntutan pemisahan diri oleh kebangsaan non-Rusia seperti bangsa Finlandia, Ukraina, Georgia, dan yang lainya untuk memisahkan diri dan menentukan nasib mereka sendiri. (Perry, 2014:294)
Juli 1917, Alexander Kerensky (1881-1870), seorang pengacara yang dikenal radikal dan memiliki kecapakan dalam berpidato, menjadi pempimpin Provisional Government. Pada akhir Agustus dan awal September, adanya konspirasi yang dipimpin seorang jendral muda yang penuh semangat yaitu Lavr Konrnilov yang bertujuan mendirikan suatu kediktatoran militer. Dukungan Kornilov didapat dari korps perwira, pejabat tsaris dan juga kaum liberal yang muak dengan anarki.
Jenderal Kornilov adalah konservatif sayap kanan yang sangat tidak setuju dengan elemen masyarakat sosialis Rusia. Dia percaya bahwa Petrograd Soviet merusak upaya perang Rusia. Paling penting, untuk Kornilov, adalah kekalahan Jerman di masalah sosial Perang Dunia I. Menyelesaikan Rusia adalah suatu hal yang bisa ditangani nanti.
Kornilov juga ditargetkan Lenin. Kornilov dijelaskan Lenin sebagai mata-mata Jerman yang harus digantung. Kornilov percaya bahwa pemerintahan sementara harus direstrukturisasi dengan luas kekuasaan dan unsur-unsur masyarakat sosialis Rusia, soviet dan Bolshevik harus dicap keluar. Petrograd Soviet Buruh dan Prajurit Deputi ditargetkan oleh Kornilov. The soviet didirikan pada bulan Maret 1917 di bangun dari revolusi Februari. Soviet mewakili hak-hak pekerja Rusia dan tentara.
The soviet telah membatasi kekuasaan pemerintahan sementara dengan mengeluarkan Orde Soviet Nomor Satu Maret. Perintah menetapkan bahwa tentara tidak mematuhi setiap peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah sementara kecuali soviet telah disetujui. Soviet mendorong pemerintah sementara untuk mengembalikan kebebasan sipil dan membuat reformasi sosialis dengan konstitusi Rusia. Soviet juga menyerukan penarikan segera pasukan dari perang. Tujuan sosialis ini mengancam posisi dan kekuasaan Kornilov.

(Kornilov, sumber: http://www.skwirk.com/)

(Kerensky, sumber: http://www.skwirk.com/)
Munculnya kaum Bolshevik dan Lenin. Para pekerja yang sudah tidak mengakui Kerensky dan Pemerintahan sementara mulai mendukung kaum Bolshevik. Awal Pada 1900, sejumlah pemuda rusia yang pandai berhimpun pada Marxisme revolusioner ,mereka adalah orang-orang terdidik atau berasal dari keluarga yang mempunyai hak istimewa. Orang yang paling menjanjikan adalah Vladimir Ilyich Ulyanov, yang dikenal sebagai lenin (1870-1924), putra seorang guru dan administrator sekolah yang telah mencapai barisan bangsawan. Lenin dilatih sebagai pengacara, tetapi malah membaktikan diri kepada revolusi.
Lenin dan Trotsky kemudian tinggaldi luar negeri, sementara stalin, mengikuti perjalanan yang keras lagi, tinggal dirusia selama empat tahun sebelum 1917 dia dibuang ke Siberia selatan yang paling suram dan terbiasa dengan kekejaman untuk dapat hidup.
Pada tahun 1903, kaum marxis rusia terpecah ke dalam dua faksi, Menshevik moderat, dinamai setelah mereka menemukan dirinya sebagai minoritas (menshinstvo) pada pemungutan suara yang kurang representative pada kongres partai kedua dan bulshevik ektrim yang pada saat itu merupakan mayoritas (bolshinstvo). Kaum bulshevik yang paling militant dari semua kaum sosialis revolusioner, siap untuk membantu dalam perjuangan raksasa itu.
Lenin adalah seorang nasionalis rusia dan juga internasionalis sosialis dia juga mempunyai suatu visi mengenai Negara rusia yang modern dan kuat yang ditakdirkan menjadi suatu model di dalam urusan dunia. Komunisme rusia dengan demikian adalah komunis menasionalis. Kaum bolshevik melihat penghapusan pendapatan yang menghasilkan kekayaan oleh kediktatoran proletariat sebagai cara yang paling efektif untuk memobilisasi sumber-sumber daya negeri. (Perry, 2014: 296)

(Lenin, sumber: http://en.wikipedia.org/)
Di musim gugur, program yang keluarkan oleh kaum Bolshevik yaitu "perdamaian, tanah, dan roti" telah memenangkan dukungan yang besar partai di kalangan pekerja perkotaan lapar dan tentara, yang sudah membelot dari jajaran dalam jumlah besar. Meskipun upaya kudeta sebelumnya (hari Juli) telah gagal, pada waktu itu mungkin adalah saat yang tepat. Pada 24-25 Oktober (November 6-7) kaum Bolshevik dan Sayap Kiri Sosialis Revolusioner melakukan kudeta tak berdarah, menduduki gedung-gedung pemerintah, stasiun telegraf, dan titik-titik strategis lainnya.
Upaya Kerensky untuk mengatur perlawanan terbukti sia-sia, dan ia melarikan diri negara itu. Kongres Rusia Soviet yang kedua (The Second All-Russian Congress of Soviets), yang diselenggarakan di Petrograd bersamaan dengan kudeta, menyetujui pembentukan pemerintahan baru terutama terdiri dari komisaris Bolshevik di bawah kepala pemerintahan baru, Lenin. ( P. Mckay, 1983:973)
Lenin menjadi diktator virtual negara Marxis pertama di dunia. Pemerintahannya berdamai dengan Jerman, industri dinasionalisasi dan tanah didistribusikan, namun mulai pada tahun 1918 harus berjuang atas perang saudara yang menghancurkan terhadap pasukan anti-Bolshevik, Tentara Putih. Pada tahun 1920, anti-Bolshevik dikalahkan, dan pada tahun 1922 Uni Republik Sosialis Soviet (USSR) didirikan.
Dampak Revolusi Rusia.
Pasca-kematiannya, Marxisme–Leninisme berkembang menjadi beberapa cabang pemikiran baru seperti Stalinisme, Trotskyisme, dan Maoisme. Lenin hingga saat ini masih menjadi tokoh dunia yang kontroversial. Para pencelanya memberi label diktator kepadanya karena ia dianggap telah melanggar banyak hak asasi manusia selama berkuasa, sedangkan para pendukungnya melawan pendapat itu dengan beranggapan bahwa kekuasaan Lenin saat itu terbatas dan memberinya gelar sebagai pembela kaum buruh. Lenin memiliki peranan besar dalam gerakan komunis internasional dan menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia pada abad ke-20. (Le Blanc, 2008:25)
Hal itu dikarenakan revolusi Rusia yang dimenangkan oleh kaum komunis radikal (Bolshevik) berdampak pada meluasnya paham komunisme di dunia. Negara-negara dunia ketiga yang pada saat itu masih dijajah bangsa lain dengan segera mengadopsinya. Juga negara-negara yang baru terbentuk dan negara-negara yang rakyatnya telah bosan hidup dalam kekangan feodalisme penguasa.
Paham baru ini pun dengan segera menjalar ke Indonesia yang pada saat itu tengah menghidupkan organisasi-organisasi pergerakan ke arah kemerdekaan. Organisasi-organisasi yang menganutnya juga bersikap radikal (nonkooperatif) terhadap Belanda, bahkan di kemudian hari jelas-jelas melakukan pemberontakan. Contohnya adalah ISDV yang setelah Indonesia merdeka mengubah nama menjadi PKI.
PENUTUP
Kesimpulan
Revolusi Rusia terjadi akibat kepemimpinan Tsar Nicholas II yang reaksioner dan otokrasinya. Revolusi ini adalah gerakan politik yang terjadi sejak tahun 1905 dan memuncak di tahun 1917. Tujuan revolusi sendiri awalnya untuk menjatuhkan rezim Tsar Nicholas II dan mendirikan republik liberal. Tahap kedua dari revolusi terjadi karena inspirasi dari Vladimir Lenin yang memimpin untuk menjatuhkan Tsar Nicholas II. Revolusi inilah yang membawa dampak atau pengaruh yang sangat besar bagi dunia. Akibat dari revolusi ini juga berdampak pada pergerakan nasional di Indonesia yang memunculkan paham Marxisme. Paham ini juga berkembang di beberapa negara di dunia. di Indonesia paham ini membuat munculnya PKI sebagai partai komunis di Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN
Rujukan Le Blanc, Paul. 2008. Revolution, Democracy, Socialism: Selected Writings of Lenin. London: Pluto Press.
Perry, Marvin. 2014. Peradaban Barat Dari Revolusi Prancis Hingga Zaman Global. Bantul: Kreasi Wacana.
Heyman, Neil. 1993. Russian History. New York: A Schaum Production
Vernadsky, George.1951. A History Of Russia. United State Of America: Yale University Press Printed in the United State America.
Mckay, John P. 1983. A History Of Western Society: From The Reformation to the Present. Boston: Houghton Mifflin Company.
Comments